Teknologi website sudah sangat berkembang, dari awalnya yang hanya berupa dokumen HTML dan CSS statis, hanya menampilkan informasi satu arah, sekarang berkembang lebih dinamis bisa melayani komunikasi dengan pengunjung.
Dokumen HTML awalnya hanya untuk menampilkan data statis, sehingga untuk melakukan perubahan harus mengedit dokumen HTML secara langsung. Sekarang manajemen data untuk website sudah canggih. Ada otoriasi, perbedaan kewenangan untuk tiap user, peyimpanan data yang rapi dalam database, dan cara mengunggah data yang mudah.
Di sisi tampilan, ada JavaScript yang menambah kemampuan website untuk berinteraksi dengan pengunjung. Sementara di sisi server, perkembangan bahasa pemrograman yang mendukung pengembangan website juga luar biasa menjadikan website semakin bisa menangani banyak transaksi.
Awal perkembangan website ada dua bahasa pemrograman yang populer, yaitu ASP milik Microsoft yang closed source dan PHP yang opensource. Lalu ada Java yang dianggap canggih tapi terlalu rumit/berat untuk dipakai membuat website, apalagi website sederhana.
Perkembangan bahasa pemrograman website sangat pesat. Saat ini banyak bahasa pemrograman yang mendukung website, ada PHP, Ruby, Python, Dart, Golang, Kotlin, Java, belakangan JavaScript mendukung pemrograman web dengan node.js.
Perkembangan teknologi website yang pesat ini menjadikan website berkembang lebih dari sekedar papan informasi menjadi aplikasi, istilahnya web application/aplikasi website.
Sekarang ada kecenderungan memisahkan antara website dengan fungsi standar dengan wep app yang mempunyai fungsi lebih. Web application atau aplikasi website lebih ditujukan kepada website yang bisa menanganani transaksi rumit yang dulu hanya bisa dilakukan oleh aplikasi tertanam/native.
Aplikasi website sekarang bisa menangani transaksi atau kemampuan yang dulu hanya bisa dilakukan program native (yang diinstall). Aplikasi website biasanya berbagi data dengan aplikasi mobile. Misalnya Facebook, ada Facebook untuk Android, Facebook untuk iOS, dan Facebook untuk website.
Saat ini banyak aplikasi berbasis website misa membuat ilustrasi seperti Canva, untuk membuat desain website seperti Bubble, Google docs untuk membuat dokumen online, Google Sheets untuk mengolah data akuntansi secara online, dll.
Belum lagi perkembangan AI (artificial intelligence) yang membuat aplikasi website semakin mumpuni. Ada ChatGPT, Bard, yang bisa melayani percakapan laiknya manusia. Bisa memahami bahasa dan konteks. ChatGPT bahkan bisa diperintah untuk menghasilkan outline tulisan, kata kunci, lead, tulisan utuh, sampai kode pemrograman,
Ada juga AI yang bisa menghasilkan wajah manusia, gambar, ilustrasi, desain, logo, desain website, bahasa pemrograman, dll.
Website semakin canggih
Sudah ada Android yang populer, iOS yang juga keren, mengapa masih perlu website?
Website dan aplikasi native punya kelebihan dan kelemaham masing-masing.
Website punya kelebihan pada kemudahan penggunaan. Website tidak perlu di-install. Bisa dibuka di semua perangkat yang mempunyai browser. Website juga tidak mensyaratkan perangkat tingkat dewa untuk membukanya. HP jadul, ponsel dengan RAM 1 GB bisa untuk membuka website.
Ini sangat memudahkan.
Sekarang website berkembang lagi dengan progresive web app (PWA). Aplikasi web progresif (PWA) adalah aplikasi web yang dapat diinstall di perangkat pengguna. Dengan PWA website dioptimasi agar berkinerja seperti aplikasi native, bisa di-install, cepat loading, dan bisa beroperasi secara offline.
Berikut adalah beberapa manfaat menggunakan PWA:
- Lebih cepat diakses
PWA biasanya jauh lebih cepat daripada aplikasi web tradisional, karena gambar, tulisan dapat di-cache di perangkat pengguna. Halaman yang pernah dibuat akan di simpan di memori perangkat sehingga begitu pengguna membuka aplikasi akan segera terbuka tanpa harus menunggu aplikasi dimuat.
-
Bisa diakses offline
PWA dapat bekerja secara offline, artinya pengguna masih dapat menggunakan aplikasi Anda meskipun mereka tidak memiliki koneksi internet. Ini adalah fitur hebat untuk aplikasi yang perlu digunakan di daerah terpencil atau di mana konektivitas internet tidak dapat diandalkan.
-
Kemampuan menangani notifikasi/pemberitahuan
PWA dapat mengirim notifikasi push ke pengguna misalnya pemberitahuan untuk mengirimkan pengingat, ada tulsian baru, atau penawaran khusus kepada pengguna.
-
Seperti menggunakan aplikasi
PWA dapat diinstal di perangkat pengguna dan diklik dari layar beranda ponsel, seperti aplikasi asli. jadi mirip aplikasi native Android. Ini kelebihan dibanding wesbite konvensional yang harus membuka browser dulu, mengetikkan url, baru membuka website.
Berbeda dengan aplikasi Android yang memerlukan memori besar, PWA hanya memerlukan beberapa kb memori. Jadi tidak memenuhi memori ponsel.
Contoh aplikasi PWA adalah Twitter. Ada Twitter untuk android dan twitter web yang bisa diinstall (PWA).
Dengan berkembangnya teknologi AI saat ini, website akan semakin berkembang lagi. Website bisa menjadi asisten online, teman ngobrol, belajar bahasa asing, belajar bahasa pemrograman, membantu menulis, dll.